Minggu, 06 Oktober 2013

Pertumbuhan Penduduk


PERTUMBUHAN PENDUDUK
Tidak dapat kita pungkiri bahwa pertumbuhan penduduk semakin pesat. Hal tersebut juga mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan lainnya, dengan pertumbuhan tersebut maka bertambahlah system mata pencaharian dari homogen menjadi kompleks. Manusia dapat mengembangkan akal budinya dalam memenuhi hal tersebut serta telah merubah cara berpikir mereka.
Pertumbuhan penduduk adalah hal yang sangat penting dalam masalah ekonomi (umum) dan masalah penduduk (khusus). Apabila pertumbuhan penduduk tidak dapat diimbangi dengan pertambahan fasilitas yang mencukupi, maka akan banyak timbul permasalahan.
Berikut akan saya sampaikan tabel perkembangan jumlah penduduk dunia
dari tahun 1830 sampai 2006:
Tahun
Jumlah Penduduk
Perkembangan Per- tahun
1830
1 miliyar
-
1930
2 miliyar
1,7 %
1960
3 miliyar
2,2 %
1975
4 miliyar
2 %
1987
5 miliyar
2 %
1996
6 miliyar
2 %
2006
7 miliyar
2 %
Sumber: Iskandar N, Does Sampurno Masalah Pertambahan Penduduk di Indonesia

Jika diamati dari table di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pertambahan penduduk makin cepat. Penggandaan penduduk (double population) jangka waktunya mmakin singkat. Bertambah cepatnya penggandaan penduduk tersebut dapat dilihat dari tabel berikut:
Tahun Penggandaan
Perkiraan Penduduk Dunia
waktu
800 SM

5 juta
-
1650
Tahun
500 juta
1500
1830
Tahun
1 miliyar
180
1930
Tahun
2 miliyar
100
1975
tahun
4 miliyar
45
Sumber: Ehrlich, paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman and Co san Franscisco.

Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di suatu daerah atau Negara adalah sebagai berikut:
1.       Kematian (moralitas)
2.       Kelahiran (fertilitas)
3.       Migrasi



Dalam suatu pengukuran, ketiga faktor tersebut dapat diukur dengan tingkat/rate(kejadian yang menyatukan dalam bentuk perbandingan, biasanya perbandingan ini dinyatakan dalam setiap 1000 penduduk).
1          1.       KEMATIAN
      Ada 2 jenis tingkat kematian yang akan dijelaskan, yaitu:

a.      Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR)
CDR adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut.
Rumus:
        

Jadi jumlah penduduk yang mewakili suatu tahun tertentu ialah jumlah penduduk pada bulan Juni.
Penduduk pada pertengahan bulan ini dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:




b.      Tingkat Kematian Khusus (Age Specific Death Rate)
Tingkat kematian ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain yaitu umur, jenis kelamin, dan pekerjaan. Karena perbedaan resiko kematian yang disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, maka digunakan tingkat kematian menurut umur. Hasil yang ditunjukkan lebih teliti.
Rumus:



2.    KELAHIRAN
        Ada 2 istilah asing yang disebutkan sebagai kesuburan, yaitu:

1.       Facundity (kesuburan)
Fecundity adalah kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.

2.       Fertility (fertilitas)
Adalah jummlsh kelahiran hidup dari seorang wanita, dengaan tanda-tanda: bernapas, bergerak, menangis, ada denyut jantung, dsb.

a.       Tingkat kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR)
adalah jumlah kelahiran hidup pada suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun tersebut.
Rumus:



b.      Angka kelahiran umum (General Fertility Rate/GFR)
GFR adalah angka yang menunjukkan angka kelahiran per 1000 wanita usia produktif, berumur antara 15-44 tahun atau 15-49 tahun.
Rumus:


c.       Tingkat Kelahiran Khusus (Age Specific Fertility Rate/ASFR)
ASFR menunjukkan banyaknya kelahiran menurut usia wanita antara 15-49 tahun. Ukuran ini lebih baik, karena variasi kelompok umur dapat dihilangkan.
Rumus:




3.       MIGRASI
Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk, yaitu perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen inilah yang disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.
Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional (melewati batas suatu negara ke negara lain) dan juga migrasi internal (berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja).
Macam - Macam Migrasi
Migrasi Internasional dibagi menjadi tiga , yaitu :
1.       Imigrasi        : Masuknya penduduk ke suatu negara
2.       Emigrasi       : Keluarnya penduduk ke negara lain
3.       Remigrasi     : Kembalinya penduduk ke negara

Migrasi Nasional dibagi menjadi empat , yaitu :
1.    Urbanisasi                  : Dari Desa ke Kota
            2.       Transmigrasi               : Dari Pulau ke Pulau
3.       Ruralisasi                    : Dari Kota ke Desa
4.       Evakuasi                     : Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman

Proses Migrasi
Migrasi merupakan akibat dari keadaan lingkungan yang kurang menguntungkan. Dengan adanya wilayah yang keadaan lingkungannya lebih baik, maka banyak orang yang pergi ke wilayah itu dikarenakan di wilayah ia tinggal sudah tidak ada lagi nilai lebihnya untuk berkelangsungan hidupnya.
Faktor-faktor yang membuat penduduk melakukan migrasi, diantaranya:
1.       Persediaan sumber daya alam
2.       Lingkungan sosial budaya
3.       Potensi ekonomi
4.       Alat masa depan

Berikut adalah proses migrasi:

- Proses migrasi ia menetap di suatu wilayah
- Proses migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah tempat asalnya
- Hanya sekedar berlibur diwilayah itu

                        Dampak Migrasi Penduduk
Migrasi penduduk baik internal atau nasional maupun eksternal atau internasional masing-masing memiliki dampak positif dan negatif terhadap daerah asal maupun daerah tujuan.

a. Dampak Positif Migrasi Internasional antara lain :
Dampak Positif Imigrasi
1.      Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli
2.      Adanya penanaman modal asing yang dapat mempercepat pembangunan
3.      Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi
4.      Dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa
Dampak Positif Emigrasi
1.      Dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang asing
2.      Dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama orang yang belajar ke luar negeri dan kembali ke negara asalnya
3.      Dapat memeperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain


b. Dampak Positif Migrasi Nasional antara lain :
Dampak Positif Transmigrasi
1.      Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran
2.      Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi
3.      Dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya
4.      Dapat meningkatkan produksi pertanian seperti perluasan perkebunan kelapa sawit, karet, coklat dan lain-lain
5.      Dapat mempercepat pemerataan persebaran penduduk

Dampak Positif Urbanisasi
1.      Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota
2.      Mengurangi jumlah pengangguran di desa
3.      Meningkatkan taraf hidup penduduk desa
4.      Kesempatan membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas
5.      Perekonomian di kota semakin berkembang

c.       Dampak Negatif Migrasi Internasional antara lain :
Dampak Negatif Imigrasi
1.      Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
2.      Imigran yang masuk adakalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang baik seperti
3.      pengedar narkoba, bertujuan politik, dan lain-lain.

Dampak Negatif Emigrasi
1.      Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan
2.      Emigran tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya.

d. Dampak Negatif Migrasi Nasional antara lain :
Dampak Negatif Transmigrasi
Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran
Terbengkalainya tanah pertanian di daerah trasmigrasi karena transmigran tidak betah dan kembali ke daerah asalnya.

Dampak Negatif Urbanisasi
1.      Berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa
2.      Produktivitas pertanian di desa menurun
3.      Meningkatnya tindak kriminalitas di kota
4.      Meningkatnya pengangguran di kota
5.      Timbulnya pemukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan
6.      Lalu lintas di kota sangat padat, sehingga sering menimbulkan kemacetan lalu lintas.

Tiga Jenis Struktur Penduduk Penyebab Terjadinya Migrasi

Ada tiga jenis struktur penduduk :
1. Piramida Penduduk Muda
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya kita lihat pada negara – negara yang sedang berkembang. Misalnya : India, Brazil dan Indonesia
                                 
BENTUK PIRAMIDA PENDUDUK MUDA
PRIA/WANITA                                                       GOLONGAN UMUR
                                                75 -
                                                70 - 74
                                                65 - 69
                                                60 - 64
                                                55 - 59
                                                50 - 54
                                                45 - 49
                                                40 - 44
                                                35 - 39
                                                30 - 34
                                                25 - 29
                                                20 - 24                        
                                                15 - 19
                                                10 - 14
                                                   5 - 9
                                                   0 - 4
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 9 10                                         0 1 2 3 4 5 6 7 8 22   


2. Piramida Stationer
Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk system in iterdapat pada negara-negara yang maju seperti Swedia, Belanda dan Skandinavia.

BENTUK PIRAMIDA PENDUDUK STASIONER
PRIA/WANITA                                                           GOLONGAN UMUR
75-
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 9 10                                            0 1 2 3 4 5 6 7 8
Penduduk dalam jutaan
(Sumber : SUPAS BPS 1976)


3. Piramida Penduduk Tua
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara bias kekurangan penduduk. Negara yang bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah Jerman, Inggris, Belgia dan Perancis.

BENTUK PIRAMIDA PENDUDUK TUA
PRIA/WANITA                                                         GOLONGAN UMUR
75-
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9             
0-4
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 9 10                                             0 1 2 3 4 5 6 7 8 22
                      Penduduk dalam jutaan
                    (Sumber : SUPAS BPS 1976)

RASIO KETERGANTUNGAN ( DEPENDENCY OF RATIO)
Dari komposisi penduduk menurut umur dapat dipakai untuk menghitung rasio ketergantungan. Rasio ketergantungan adalah angka yang menunjukan perbandingan jumlah penduduk golongan umur yang belum produktif dan sudah tidak produktif kerja lagi dengan jumlah penduduk golongan umur produktif kerja. Biasanya dinyatakan dalam persen (%).
Masing-masing daerah/negara memiliki batas golongan  umur produktif kerja (aktif ekonomi) yang berbeda-beda. Biasanya antara umur 15 tahun sampai 65 tahun. 
Rumus:


*Pn = Penduduk

Jadi makin tinggi jumlah penduduk usia muda  dan jompo makin besar rasio ketergantungannya, artinya beban penduduk akan semakin tinggi pada kelompok umur produktif kerja (aktif ekonomi) untuk dapat menghasilkan barang atau jasa ekonomi.
Penggolongan umur penduduk dalam kelompok produktif sangat berpengaruh dalam lapangan penghidupan produktivitas kerjanya dalam lapangan  produksi.
Penggolongan umur menurut Widjojo, Pullerd dan John Clark:
·         0 – 14 golongan belum produktif
·         15 – 64 golongan produktif
·         65 ke atas golongan tidak produktif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar