Minggu, 27 Oktober 2013

Pengertian Individu, Keluarga dan Masyarakat


BAB 3
INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

1) Pengertian Individu

      Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.

2) Pengertian Keluarga

 Ada beberapa pandangan atau anggapan mengenai keluarga.
Menurut Sigmund Freud  keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita. Menurutnya perkawinan hanya sebatas libido seksualis. Jika dalam membangun keluarga hanya didasari nafsu seksual, tentu akan mudah goyah. Lain halnya Adler berpendapat bahwa mahligai keluarga itu dibangun berdasarkan pada hasrat atau nafsu berkuasa.
Menurut Durkheim keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil faktor-faktor politik , ekonomi dan keluarga.
Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan berpendapat bahwa keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.

3) Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya. Tatanan kehidupan, norma-norma itulah yang menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri khas.

Dalam pertumbuhan dan perkembangan masyarakat, dapat dibedakan menjadi 2 kelompok masyarakat, yaitu:
a.       Masyarakat Sederhana
Dalam lingkungan masyarakat sederhana, pembagian pekerjaan cenderung berdasarkan jenis kelamin. Hal ini nampaknya berpangkal dari latar belakang perbedaan kemampuan fisik antara laki-laki dan perempuan dalam menghadapi situasi buas pada saat itu dan juga keadaan lingkungan.

b.      Masyarakat Maju
Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau organisasi kemasayarakatan yang tumbuh dan berkembang untuk suatu tujuan tertentu.

Di dalam masyarakat ini dibedakan menjadi masyarakat non-industri dan masyarakat industri:


1)      Masyarakat Non-Industri
Secara garis besar kelompok masyarakat non-industri dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
1.      Kelompok Primer
Kelompok ini menganut sistem kekeluargaan. Interaksi antar anggota lebih terjalin intensif, erat, dan dekat. Kelompok primer ini disebut juga kelompok “face to face group”.
Contoh kelompok primer: keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar, kelompok agama, dll.
2.      Kelompok Sekunder
Antara anggota kelompok sekunder terpaut hubungan tak langsung, formal, dan bersifat kurang kekeluargaan. Hal itu dikarenakan sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antar anggota diatur atas dasar pertimbangan rasional atau objektif.
Contoh kelompok sekunder: partai politik, serikat kerja/serikat buruh, oraganisasi profesi, dsb.

2)      Masyarakat Industri
Ciri masyarakat ini ditandai dengan pembagian kerja yang bertambah kompleks, artinya bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Otonomi sejenis juga menjadi ciri dari masyarakat ini. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, tanpa batasan tertentu.
Contoh masyarakat industri: tukang roti, ahli mesin, ahli listrik, dll. Tetapi dengan tumbuhnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama.
Laju pertumbuhan industri-industri membawa membawa konsekuensi memisahkan antara majikan dan pekerja semakin nyata. Sejalan dengan kompleksitas pembagian kerja, pekerjaan menjadi tambah rumit dan terlalu khusus. Akibat terjadi konflik-konflik yang tidak dapat dihindari, pekerja membentuk kelompok serikat buruh.
Ketidakpuasan buruh disebabkan oleh upah dan kondisi kerja, ditambah lagi pergantian tenaga manusia dengan mesin-mesin oleh kaum industrialis.


sumber: e-learning.gunadarma.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar