Sabtu, 18 Oktober 2014

INTERPRETASI

Berikut ini adalah sebuah artikel mengenai akibat banjir di Bekasi yang berjudul
"Di bekasi, Sampai Kasur Saja Dibuang ke Kali"

BEKASI, KOMPAS.com — Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Kota Bekasi Tri Ardhianto mengatakan, masalah banjir di Kota Bekasi terkadang juga disebabkan oleh ulah warga sendiri. Perilaku masyarakat yang masih sering membuang sampah sembarangan menjadi salah satu penyebabnya.

Hal ini disampaikan Tri ketika meninjau rumah warga di Persada Kencana yang kerap banjir. Salah satu penyebab banjir parah ini ada pada saluran air besar di belakang rumah warga. Saluran air tersebut mampet, berwarna hitam, dan akan meluap saat hujan.

Tri mengatakan, salah seorang warga "curhat" bahwa dia pernah menemukan kasur yang dibuang di saluran air itu. "Sampai kasur saja dibuang ke kali. Coba bayangkan itu. Bagaimana enggak banjir, kan?" ujar Tri Ardhianto di Bekasi, Senin (13/10/2014).

Hal yang sama, kata dia, juga ditemui di sepanjang kali di Kaliabang Tengah. Tumpukan sampah di sana, menurut Tri, sudah di luar batas kewajaran. Berbagai macam sampah, seperti kasur dan lemari bekas, pernah ada di sana.

Dinas Bina Marga dan Tata Kota (Disbimarta) Bekasi telah melakukan upaya untuk melakukan normalisasi terhadap kali-kali di Bekasi. Namun, upaya tersebut tidak akan berhasil jika masyarakat juga masih hobi membuang sampah sembarangan.

Hari ini, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meninjau langsung lingkungan rumah warga di Bekasi. Setelah dilihat, ternyata salah satu penyebab banjir parah ada pada saluran air besar yang berada di belakang rumah warga. Saluran air tersebut mampet, berwarna hitam. Jika hujan, airnya pasti akan meluap.

Melihat hal ini, rencananya, normalisasi akan segera dilakukan terhadap saluran air tersebut. Endapan sampah yang tinggi di saluran akan diangkat. Solusi jangka panjangnya, harus ada perbaikan pada sistem aliran air di Bekasi.


Interpretasi saya terhadap berita  tersebut…
                Bekasi yang terkenal sebagai pusat investasi menegah ke atas ternyata memiliki sisi negatifnya juga, dan sayangnya sisi negatif itu timbul akibat ulah warganya sendiri. Berdasarkan berita di atas, kini Kota Bekasi terkenal dengan jalanan rusak dan banjir. Lebih parahnya lagi banjir tersebut dikarenakan adanya penyumbatan pada saluran air besar di belakang rumah warga, tidak tanggung-tanggung yang menyumbatnya adalah sebuah kasur yang dibuang oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Dikatakan pula banyak tumpukan sampah seperti kasur dan lemari bekas di sepanjang kali di kaliabang Tengah. Entah dimana logika orang-orang yang mebuang barang-barang seperti itu ke kali. Mereka yang berbuat, mereka pula yang merasakan akibatnya.
                Solusi yang pertama sudah jelas, yaitu, harus segera dilakaukan pembersihan di saluran air yang sudah tercemar oleh sampah yang wajar dan tidak wajar. Kedua, penertiban terhadap warga. Jika masih ada warga yang membuang sampah di saluran air, harus diberikan sanksi. Tentunya harus ada penjagaan di saluran air. Ketiga, lakukan perbaikan sesegera mungkin pada saluran air dan jalan rusak. Terakhir, penyediaan TPS harus dikondisikan lagi.


tugas; Jurnalistik

Selasa, 07 Oktober 2014

SNAP Goes To Pari Island

Pada tanggal 18-20 April 2014 lalu, saya dan kurang lebih 40 orang teman SNAP (Sarana Nongkrong Anak Photography) Universitas Gunadarma berlibur ke kepulauan Seribu, tepatnya di Pulau Pari. Kami memilih tempat wisata ini karena jika dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya di kepulauan Seribu, Pulau Pari masih sangat bersih dan tidak ramai wisatawan.
Kami tidak menggunakan jasa travel, agar biayanya lebih murah maka kami melakukan perjalanan mandiri alias Backpacker. Cara yang kami lakukan ini memang terbukti lebih menghemat biaya. Selain hemat, saya merasa dengan backpacker-an seperti ini kami menjadi lebih dekat satu dengan lainnya. Biaya yang kami keluarkan yaitu Rp. 350000/orang, biaya tersebut sudah mencakup trasportasi, konsumsi dan tempat menginap. Tapi ada yang menarik di sini, berhubung kami backpacker-an maka kami tidur di tenda dan hanya membayar sewa tempatnya saja kepada salah satu penjaga pantai yang juga memiliki usaha warung di Pulau Pari.

                Perjalanan dimulai dengan menggunakan kereta dari Stasiun Pondok Cina sampai Stasiun Jakarta Kota. Dilanjutkan dengan menyewa angkot sampai ke Pelabuhan Muara Angke. Setelah itu barulah kami menaiki kapal yang langsung membawa kami ke tempat tujuan.
Pulau Pari memang terkenal dengan pasir putihnya, terbukti dengan sesampainya kami di lokasi di sana kaki kami langsung disambut oleh hamparan pasir putih. Lalu kami menuju lokasi penginapan, beberapa teman saya langsung mempersiapkan tenda, ada yang berfoto-foto, ataupun mandi. Salah satu kekurangan dari backpacker adalah kami harus mengantre di kamar mandi umum jika mau mandi atau buang air. Hari pertama ini kami putuskan hanya untuk istirahat.

Hari kedua kami pergi ke Pantai Lipi, di sana kami berlomba-lomba untuk mengabadikan moment sunset. Dan benar saja, matahari yang mulai terbenam di tempat ini terlihat sangat indah.

Hari ketiga adalah hari yang sangat kami nantikan , inilah saatnya kami ber-snorkeling. Dari pulau pari kami menaiki sebuah kapal yang membawa kami ke lokasi snorkeling. Tidak perlu berlama-lama, lengkap dengan kacamata dan pelampung, kami pun langsung menyelam ke lautan. Ini adalah pertama kalinya saya melakukan snorkeling dan saya merasa sangat senang karena bisa menyentuh langsung terumbu karang serta berada dekat ikan-ikan kecil disekitarnya. Sayangnya saat itu airnya sedang keruh, maka foto terumbu karang yang diabadikan pun kurang memuaskan.
Setelah puas menyelam sampai kulit kami berubah menjadi kehitaman, akhirnya kami kembali ke penginapan kami.

Malam harinya ada beberapa lomba yang sudah menjadi agenda kegiatan kami, salah satunya adalah lomba musik. Ada pula yang membakar ikan untuk dijadikan makan malam.
Keesokan harinya kami harus bergegas bangun pagi dan merapihkan semua barang-barang kami, karena kami akan meninggalkan pulau cantik ini.

Perjalanan singkat ini menyadarkan saya bahwa Indonesia memang kaya akan keindahan alamnya. Jika anda ingin berlibur ke suatu tempat tapi belum mempunyai tujuan, maka cobalah untuk berwisata ke pulau ini.
beberapa anak SNAP yang foto bersama