Jumat, 05 Juni 2015

Perencanaan Laporan Bisnis


PENGERTIAN DAN JENIS LAPORAN BISNIS

Pengertian
Laporan bisnis adalah suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas dan berisi rencana penyajian fakta kepada seseorang atau lebih untuk tujuan bisnis tertentu.
Menurut Herta A. Murphy Laporan Bisnis adalah suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas, dan berisi rencana penyajian fakta kepada seorang atau lebih untuk tujuan bisnis tertentu.
Menurut Himstreet Laporan Bisnis adalah suatu pesan-pesan objektif yang disusun secara teratur dan digunakan untuk menyampaikan informasi dari suatu bagian organisasional atau dari satu institusi atau lembaga kelembaga yang lain guna membantu pengambilan keputusan atau pemecahan masalah.
Pada umumnya penulisan laporan bisnis digunakan untuk memenuhi berbagai keperluan, antara lain:
a. Untuk memonitor dan mengendalikan operasional perusahaan.
b.Untuk membantu mengimplementasikan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan perusahaan.
c. Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku bagi perusahaan.
d. Untuk mendokumentasikan prestasi kerja yang diperlukan baik bagi keperluan internal maupun eksternal.
e. Untuk menganalisis informasi dan memberikan bimbingan bagi pengambilan keputusan-keputusan atas masalah tertentu.
f. Untuk memperoleh sumber pendanaan atau membuka bisnis baru.
Laporan Bisnis dapat digolongkan menjadi:
1.      Menurut fungsinya.
- Laporan informasional adalah laporan yang member informasi, menyajikan fakta-fakta tanpa melakukan analisis, tanpa  kesimpulan, dan tanpa memberikan rekomendasi.
- Laporan Analisis adalah laporan yang menyajikan fakta, menganalisis dan menginterprestasikan, kemudian menyimpulkan dan memberi rekomendasi.
Contoh : laporan kemajuan pekerjaan, Rekomendasi dan proposal.
2.      Menurut subyeknya
- Suatu laporan dapat dibedakan menurut  departemen mana suatu laporan itu diperoleh.
- Contoh : Laporan Akuntansi, Personalia, Produksi dan sebagainya.
3.      Menurut Formalitasnya.
- Laporan dapat dibedakan atas dasar apakah bersifat formal atau nonformal. Menurut Frekuensinya. Suatu laporan dapat dibedakan atas dasar apakah secara berkala atau khusus.
- Laporan menurut keasliannya, terdiri dari: laporan otoritas, laporan sukarela, laporan swasta, dan laporan public.
4.      Menurut keasliannya
- Laporan Otoritas : laporan yang dibuat atas dasar permintaan atau kuasa dari orang lain.
- Laporan sukarela : inisiatif dari pembuat laporan itu sendiri.
- Laporan swasta : laporan yang dibuat oleh organisasi atau perusahaan swasta.
- Laporan public : disusun oleh lembaga pemerintah atau lembaga yang dibiayai Negara.
5.      Menurut frekuensinya
- Terdiri dari laporan berkala yaitu laporan yang disusun harian, mingguan, bulanan, semesteran, tahunan.contoh: laporan penjualan
- Laporan Khusus : laporan atas kejadian yang unik(khusus) seperti laporan mengenai krisis dalam perusahaan.
6.      Menurut jenisnya
- Suatu laporan dipengaruhi oleh formalitas dan panjangnya laporan. Laporan infomal meliputi laporan memorandum, laporan surat, dan laporan cetak. laporan formal sering disebut dengan laporan panjang.
- Laporan surat merupakan suatu laporan yang menggunakan format surat dengan kepala surat. Laporan dalam bentuk cetakan mempunyai judul yang sudah tercetak, instruksi, baris-baris kosong. Laporan formal biasanya lebih panjang daripada laporan informal.
7.      Menurut Kegiatan Projek
- Dalam melakukan suatu proyek, terdapat tiga jenis laporan,yaitu laporanpendahuluan, laporan perkembangan, dan laporan akhir.
8.      Menurut pelaksanaan Pertemuan
- Agenda : suatu dokumen yang ditulis sebelum pertemuan berlangsung, dan biasanya terdiri atas jadwal pelaksanaan dan topic yang akan dibahas dalam pertemuan sehingga akan membantu peserta dalam persiapan.
- Resolusi merupakan laporan singkat secara formal berisi hasil consensus suatu pertemuan.
- Notulen adalah laporan resmi dalam suatu pertemuan yang telah berlangsung yang mencakup semua hal yang terjadi dalam suatu pertemuan. Mencakup pembahasan yang lebih luas dan berisi hasil pertemuan atau konferensi penting.


BAGIAN POKOK LAPORAN BISNIS

1.      Pendahuluan
Dalam hal pendahuluan dapat dipertimbangkan beberapa hal seperti:
a.       Pemberi kuasa : individu atau organisasi yang meminta laporan
b.      Layout atau presentasi : informasi kepada pembaca tentang apa saja yang akan di bahas.
c.       Masalah : diformulasikan awal pada pendahuluan sebelum maksud dan tujuan laporan bisnis disampaikan.
d.      Maksud : point terpenting dalam pelaporan bisnis
e.       Ruang lingkup : berhubungan dengan luas cakupan atau batas bahasan
f.       Metodologi : metode pengumpulan informasi
g.      Sumber-sumber; sumber dalam pelaporan bisnis baik lisan maupun tertulis.
h.      Latar belakang : jika pembaca dianggap perlu mengetahui latar belakang maka,wajib disampaikan.
i.        Definisi istilah : menjelaskan beberapa istilah yang perlu dijelaskan
j.        Keterbatasan : dalam dana , waktu dan sumber  yang tersedia
k.      Rekomendasi
Untuk laporan singkat beberapa unsur tersebut dapat digabung menjadi satu atau dua paragraf dengan atau tanpa judul pendahuluan tapi biasanya bagian “pendahuluan ini dibuat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari perusahaan tersebut”.
2. Teks/isi
Bagian terpanjang dari suatu laporan bisnis sehingga maksud dari laporan bisnis dapat dimengerti.
3. Penutup
Bagian penutup berfungsi untuk merangkum laporan secara menyeluruh, mengambil kesimpulan, atau memberi rekomendasi.
a.       Rangkuman
Berisi ringkasan pembahasan secara menyeluruh.kadang kala hanya berisi point-poin yang penting, kekuatan dan kelemahan atau manfaat dan kerugian.
b.      Kesimpulan
Berisi evaluasi secara ringkas fakta – fakta yang dibahas tanpa memasukkan pendapat pribadi kita sebagai penulis
c.       Rekomendasi
Menyarankan suatu program tindakan yang didasarkan pada kesimpulan yang dibuat.
d.      Rencana Tindakan
Merupakan pernyataan terakhir yang mencakup waktu  pelaksanaan program, anggaran yang diperlukan dan orang-orang yang bertanggung jawab terhadap program yang dilaksanakan.


PENGORGANISASIAN ISI LAPORAN BISNIS

Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk menyusun isi laporan bisnis yaitu cara deduksi (langsung) dan cara induksi (tak langsung).
1.      Cara Deduksi
Menyampaikan ide pokok dan rekomendasi terlebih dahulu,setelah itu baru dijelaskan hal – hal yang rinci.Digunakan pada kriteria pembaca:
a.    Esekutif yang sibuk,ingin berita segera,
b.    Ingin mengetahui berita baik atau informasi netral,
c.    Ingin menganalisa data dengan baik ketika analisa laporan berada diawal.
2.      Cara induksi
Menjelaskan fakta – fakta yang ada terlebih dahulu,kemudian memberikan ide pokok, kesimpulan dan rekomendasi.Digunakan pada kriteria pembaca:
a.       Ingin mengetahui penjelasan secara rinci terlebih dahulu,
b.      Ingin mengetahui kesimpulan yang kurang menyenangkan,
c.       Perlu membaca laporan secara keseluruhan bukan awalnya saja.


PENULISAN LAPORAN SINGKAT

Karakteristik Laporan Singkat Kebanyakan laporan singkat hanya mencakup meteri pendukung yang relatif sedikit bagi pencapaian komunikasi yang efektif. Laporan singkat itu sendiri dapat berbentuk memo ataupun surat yang terdiri atas satu atau dua halaman. Secara umum, laporan singkat dalam dunia bisnis jarang dilengkapi dengan priliminary parts (seperti lembar, halaman judul, surat pengantar, daftar isi, dan rangkuman atau abstrak) karena hanya terdiri atas satu atau dua lembar halaman saja. Oleh karena itu, laporan singkat lebih menekankan pada tubuh (body) suatu laporan yang mencakup pembuka, hasil temuan, bahasan, dan bagian  penutup. Disamping itu, laporan singkat mencakup beberapa elemen  penting dalam suatu laporan formal, antara lain:
·                     Gaya penulisan pribadi yang menggunakan gaya penulisan orang pertama atau kedua.
·                     Grafik untuk lebih menekankan penulisan.
·                     Judul dan sub-subjudul dalam tubuh laporan
·                     Format memo atau surat.

·      Perencanaan Laporan Singkat
Dalam merencanakan suatu laporan singkat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain audiens, tujuan, dan subjek laporan. Masing-masing elemen akan mempengaruhi format dan panjang, gaya, serta oraganisasi suatu laporan.

·      Penentuan Format Dan Panjang Laporan
Jika anda sedang mempersiapkan suatu laporan status secara bekala, anda dapat mengikuti pola standar yang memungkinkan pembaca untuk membandingkan hasil dari suatu laporan dengan laporan lainnya. Oleh karena itu, keputusan anda sebaiknya didasarkan pada kebutuhan pembaca. Pembaca sebaiknya tahu tujuan penulis laporan sehingga mereka dapat menentukan apa yang ingin mereka ketahui, berkaitan dengan materi yang diajukan, dan format penyajian seperti apa yang mereka inginkan. Berdasarkan informasi ini, penulis dapat dengan mudah memilih format laporan diantara empat  pilihan berikut ini:
a). Preprinted
Bentuk sebelum dicetak (Preprinted) pada dasarnya digunakan untuk mengisi laporan yang kosong. Kebanyakan laporan Preprinted relatif pendek, mungkin lima atau kurang dari lima halaman, dan berkaitan dengan informasi rutin. Jika diminta untuk membuat laporan otoritas, anda dapat menggunakan format  preprinted tersebut.
b). Surat
Format surat dapat digunakan untuk laporan yang jumlah halamannya lima atau kurang, dan ditujukan kepada pihak luar organisasi. Laporan tersebut mencakup semua bagian surat, dan dilengkapi dengan judul, catatan kaki, tabel, dan gambar.
c). Memo
Format yang paling umum untuk laporan singkat yang digunakan untuk kepentingan pihak intern suatu organisasi. Memo mencakup beberapa hal berikut: tanggal, kepada, dari, dan subjek.
d). Manuskrip Laporan yang memiliki beberapa halaman sampai ratusan halaman memerlukan suatu pendekatan formal. Oleh karena panjangnya, format manuskrip memerlukan lebih banyak komponen baik sebelum teks maupun setelah teks.
·      Penentuan Struktur Dasar
Selain memutuskan format dan panjangnya suatu laporan, anda juga harus memutuskan struktur dasar laporan anda. Ada tiga masalah yang muncul dalam menentukan struktur dasar, yaitu :
1.      Informasi apa yang seharusnya dimasukan? Apakah semua data dimasukan atau anda ingin mengeliminasi beberapa data?
2.      Pendekatan psikologis apa yang sesuai dengan pembaca tertentu? Apakah anda menggunakan Direct Order atau InDirect Order?
3.      Metode apa yang akan anda gunakan agar materinya jelas dan meyakinkan? Apakan anda menggunakan pengorganisasian suatu topik atas dasar tingkat pentingnya, urutan, kronologis, atau kategori? Atau apakah anda mengorganisasi ide anda menurut suatu argumen yang logis.

·      Pengorganisasian Laporan Singkat
Dalam bagian berikut ini, Anda akan melihat bagaimana orang-orang dalam  berbagai situasi mengembangkan suatu argumentasi. Kuncinya adalah maksud atau tujuan suatu laporan untuk memberikan informasi atau analisis penting. Selanjutnya, anda dapat memilih suatu rencana organisasional yang sesuai dengan topik dan tujuan anda.


MEMBUAT LAPORAN BISNIS YANG BAIK

Laporan bisnis yang dibuat oleh suatu organisasi sangat diperlukan untuk  berkomunikasi baik dengan pihak intern maupun ekstern organisasi. Beberapa laporan diperlukan sebagai dokumentasi yang bersifat permanene (tetap), sementara yang lainnya diperlukan untuk memecahkan masalah atau sekedar menjawab suatu pertanyaan. Adakalanya suatu laporan mengalir dari pucuk pimpinan ke bawahan sebagai pertanggungjawaban terhadap berbagai keputusan atau kebijakan yang telah dilaksanakan oleh suatu organisasi. Namun, adakalanya suatu laporan mengalir dari bawah ke pucuk pimpinan sebagai alat untuk memantau kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh unit-unit atau departemen-departemen yang ada dalam suatu organisasi.
Laporan bisnis merupakan alat manajemen yang sangat penting dalam suatu organisasi. Oleh karena keterbatasan waktu, sering kali staf manajemen mengalami kesulitan dalam melakukan pemantauan atas berbagai kegiatan yang ada dalam unit-unit suatu organisasi. Disamping itu, mereka juga tidak memiliki latar belakang khusus yang diperlukan baik untuk melakukan penelitian maupun evaluasi terhadap hal-hal tertentu.
Pada umumnya, apabila orang-orang bisnis berbicara tentang laporan, mereka berfikir bahwa laporan yang dibuat adalah laporan tertulis yang secara objektif mengkomunikasikan berbagai informasi penting tentang beberapa aspek  bisnis. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa laporan bisnis dapat pula disampaikan dalam bentuk lisan.
Tujuan pengembangan suatu laporan adalah membuat informasi sejelas mungkin. Katakan kepada para pembaca Anda apa yang mereka perlu ketahui, tidak lebih tidak kurang, dan anda menyajikan suatu informasi yang dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan mereka. Meskipun suatu laporan memiliki  berbagai variasi atau jenis, paling tidak laporan bisnis yang baik mencakup tiga hal yaitu :
·         Akurat
Hal pertama yang perlu diperhatikan oleh seorang penulis laporan bisnis adalah bagaimana mengatakan suatu kebenaran. Suatu informasi yang tidak mengandung kebenaran, tidak akurat, atau tidak lengkap, akan mengakibatkan  pada kemunduran, kemerosotan, atau bahkan semakin memudarnya reputasi suatu oraganisasi dihadapan masyarakat pada umumnya. Sayangnya, menyampaikan suatu kebenaran bukanlah hal yang mudah.
·         Keputusan Yang Baik
Laporan bisnis dibuat tidak hanya untuk pihak intern saja, tetapi juga pihak ekstern organisasi. Karena laporan bisnis merupakan dokumen resmi yang di baca oleh masyarakat luas, sudah sepantasnya untuk tetap menjaga etika bisnis. Hindari kata-kata atau pendapat yang dapat menyinggung, menyerang, menjelek-jelekan anda atau lawan bisnis. Dilain pihak, pembaca akan merasa senang membaca suatu laporan yang mencakup lima hal berikut ini:
1.      Adanya ide pokok pada permulaan suatu laporan.
2.      Melihat fakta-fakta yang tersedia.
3.      Menerima uraian atau cerita secara menyeluruh.
4.      Menggunakan bahasa yang dimengerti.
5.      Mempelajari sesuatu yang dapat menbuat pekerjaan atau tugas-tugas mereka menjadi lebih mudah
Apapun jenis laporan yang anda buat, usahakan untuk tetap menjaga perasaan suka maupun tidak suka dalam pikiran pembaca. Karena anda membuat keputusan tentang isi, kebutuhan audiens anda menjadi perhatian utama, dan anda harus mengambil keputusan terbaik dalam memenuhi kebutuhan mereka
·         Format, Gaya, Dan Organisasi Yang Responsif
Sebelum menulis, anda harus memutuskan apakah akan menggunakan format surat, memo, atau manuskrip, apakah menggunakan gaya formal atau informal. Dalam hal ini, ajukan diri anda sendiri pertanyaan berikut:
-          Siapa yang berinisiatif membuat laporan?
-          Apa subjek yang akan dimasukan ke dalam laporan?
-          Kapan suatu laporan dibuat?
-          Kemana laporan akan dikirim?
-          Mengapa suatu laporan dibuat?
-          Bagaimana sikap pembaca?


      sumber :

Pengorganisasian dan Revisi Pesan Bisnis


PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN MELALUI OUTLINE

1.    Mendefinisikan dan Mengelompokkan Ide-ide
Apabila menyusun pesan yang panjang dan kompleks, outline sangat diperlukan. Outline akan membantu memvisualisasikan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Susunan outline secara garis besar dapat digolongkan ke dalam 3 kelompok:
a.    Mulailah dengan ide pokok
Ide pokok akan membantu dalam menetapkan tujuan dan strategi umum dari suatu pesan.
b.    Nyatakan poin-poin pendukung yang penting
Poin-poin pendukung akan memperkuat tentang ide-ide pokok yang kita tentukan.
c.         Ilustrasi dengan bukti-bukti
Memberikan ilustrasi dengan mengemukakan bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan. Semakin banyak bukti-bukti yang disajikan, outine yang dibuat akan menjadi semakin baik.

2.    Menentukan Urutan dengan Rencana Organisasional
Untuk dapat menentukan urutannya, ada 2 pendekatan penting, yaitu:
a.    Pendekatan Langsung (deduktif)
Ide pokok muncul paling awal, kemudian diikuti dengan bukti-bukti pendukungnya.
b.    Pendekatan Tidak Langsung (induktif)
Bukti-bukti muncul terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan ide pokoknya.
Kedua pendekatan dasar tersebut dapat diterapkan baik untuk pesan singkat (memo dan surat), maupun pesan formal (laporan, usulan, dan presentasi). Untuk memilih diantara kedua alternatif, harus dianalisis terlebih dahulu bagaimana reaksi audiens terhadap maksud atau tujuan dan pesan-pesan yang akan disampaikan.
Setelah dianalisis kemungkinan reaksi para audiens dan memilih suatu pendekatan umum, maka dapat dipilih rencana organisasional yang paling cocok sebagai berikut:
a.    Direct Request
Direct request dapat berupa surat maupun memo. Bila para audiens akan menjadi tertarik atau memiliki hasrat yang luar biasa, dapat digunakan permintaan langsung (direct request). Oleh karena itu, permintaan langsung menggunakan pendekatan langsung, karena langsung pada poin yang dituju.
b.    Pesan-pesan Rutin, Good News, atau Goodwill
Pesan-pesan rutin, good news, atau goodwill lebih cocok dengan menggunakan pendekatan langsung.
c.         Pesan-pesan Bad News
Pendekatan yang diterapkan pada pesan bad news adalah pendekatan tidak langsung. Jika mempunyai berita yang kurang menyenangkan, sebaiknya ditempatkan pada bagian pertengahan surat dengan menggunakan bahasa yang halus.
d.    Pesan-pesan Persuasif
Bila audiens benar-benar sangat tidak tertarik terhadap pesan-pesan yang disampaikan, dapat digunakan dengan cara yang tidak langsung. Sehingga perlu membuka pikiran audiens dengan melakukan persuasi sehingga mereka dapat memahami fakta yang ada.
Secara umum, mengorganisasi laporan dan presentasi secara analitis yang didesain kearah suatu kesimpulan tertentu, lebih sulit. Manakala tujuannya adalah untuk melakukan kolaborasi dengan audiens di dalam memecahkan suatu masalah atau melakukan persuasi untuk suatu tindakan tertentu, harus dipilih suatu rencana organisasional yang memberikan argumen secara logis.

PEMILIHAN KATA YANG TEPAT
Pemilihan kata dalam penyampaian pesan – pesan bisnis kepada audiens sangat penting. Penggunaan kata asing yang sukar dimengerti adalah pemborosan. Agar suatu komunikasi dapat tercapai maksudnya, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1.    Pilihlah kata yang sudah familiar
Diperlukan suatu analisis audiens, terutama untuk mengetahui latar belakang pendidikan dan pengalaman audiens. Pemahaman yang baik terhadap audiens akan memberikan pengaruh yang baik bagi proses penyampaian pesan – pesan bisnis.
2.    Pilihlah kata-kata yang singkat
Kata-kata yang singkat selain efisien, juga mudah dipahami oleh audiens. Tetapi kita juga harus memperhatian kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar.
3.    Hindari kata-kata yang bermakna ganda
Penggunaan kata-kata tersebut akan mengakibatkan penafsiran yang bermacam – macam. Hal ini dapat mengakibatkan tidak tercapainya maksud dari pesan-pesan bisnis.

MEMBUAT KALIMAT YANG EFEKTIF
Dalam menyusun suatu kalimat perlu diperhatikan 3 hal, yaitu kesatuan pikiran, kesatuan susunan, dan kelogisan. Diketahui bahwa dalam setiap kalimat paling tidak terdiri atas subjek dan predikat. Subjek dalam predikat akan menjawab “siapa” atau “apa” yang dilakukan oleh kata kerja dan merupakan topik suatu bahasan atau sesuatu yang sedang dikatakan dan biasanya berupa kata benda.
1.    Tiga jenis kalimat
a)    Kalimat Sederhana
Suatu kalimat sederhana hanya memiliki sebuah subjek dan predikat. Namun tidak menutup kemungkinan suatu kalimat dilengkapi dengan objek baik langsung maupun tidak langsung.
b)    Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak mempunyai klausa dependen. Klausa independen merupakan lausa yang dapat berdiri sendiri atau mempunyai pengertian yang utuh, sedangkan klausa dependen adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sehingga tidak memiliki klausa yang utuh.
c)    Kalimat kompleks
Kalimat kompleks berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih klausa dependen sebagai anak kalimat.
2.    Cara mengembangkan paragraf
Ada dua pendekatan untuk mengembangkan suatu paragraf, pendekatan induktif dan pendekatan deduktif. Pendekatan induktif dimulai dengan berbagai alasan terlebih dahulu baru dibuat kesimpulan, sedangkan deduktif dimulai dari kesimpulan, baru diikuti dengan alasan-alasannya. Cara-cara mengembangkan paragraf:
a).   Ilustrasi
Untuk mengembangkan suatu paragraf dapat digunakan suatu ilustrasi yang dapat memberikan gambaran terhadap ide atau gagasan umum.
b).   Perbandingan (Persamaan & Perbedaan)
Anda dapat mengembangkan paragraf dengan cara membandingkan persamaan maupun perbedaan terhadap suatu pemikiran dengan pemikiran yang lain.
c.    Pembahasan Sebab-Akibat
Agar dapat memberikan arah yang jelas terhadap suatu pokok bahasan tertentu.
d.    Klasifikasi
Untuk mempermudah pemahaman paragraf bagi pengirim pesan dan penerima pesan. Selain itu agar suatu topik bahasan menjadi lebih terarah atau terfokus.
e.    Pembahasan Pemecahan Masalah
Untuk memberikan latihan analitis yang sangat diperlukan bagi seseorang dalam pengambilan keputusan-keputusan penting bagi suatu organisasi
Paragraf hendaknya jangan terlalu singkat namun juga jangan terlalu panjang. Yang penting, suatu paragraf harus merupakan kesatuan ide atau gagasan yang utuh, menggunakan kata-kata transisi, kata ganti, atau kata kunci sebagai penghubung antara kalimat yang satu dengan yang lainnya, dan jelas

sumber :