Jumat, 05 Juni 2015

Komunikasi Dalam Organisasi


Pola Komunikasi Bisnis
Secara umum pola kumunikasi (patterns of communication) dibedakan menjadi 2 saluran (Purwanto,2006:40-45), yaitu :

a. Saluran Komunikasi Formal
Dalam struktur organisasi, garis, fungsional, maupun matriks, akan tampak berbagai macam posisi atau kedudukan masing-masing sesuai dengan batas tanggung jawab dan wewenangnya. Dalam kaitannya dengan proses penyampaian informasi dari manajer kepada bawahan, pola transformasi informasinya dapat berbentuk 3 pola yaitu:
  1. Komunikasi dari atas ke bawah
Komunikasi dari atas ke bawah (top-down) merupakan jalur komunikasi yang berasal dari atas (manajer) ke bawah (karyawan) merupakan penyampaian pesan yang dapat berbentuk perintah, instruksi, maupun prosedur untuk dijalankan para bawahan dengan sebaik-baiknya. Menurut Katz dan Kahn, komunikasi ke bawah mempunyai 5 tujuan pokok yaitu:
  • Memberikan pengarahan atau instruksi kerja tertentu,
  • Memberikan informasi kenapa pekerjaan itu harus dilaksanakan,
  • Memberikan informasi tentang prosedur dan praktik organisasional,
  • Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada para karyawan,
  • Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi dalam membantu organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai.
  1. Komunikasi dari bawah ke atas
Atau disebut buttom-up communicatoin berarti alur pesan yang disampaikan berasal dari bawah (karyawan) menuju ke atas (manajer). Pesan mula-mula berasal dari para karyawan yang selanjutnya disampaikan ke jalur yang lebih tinggi.
  1. Komunikasi Horizontal
Atau horizontal communication atau sering disebut komunikasi lateral (lateral communication) adalah komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar atau sederajat dalam suatu organisasi. Tujuan komunikasi horizontal antara lain untuk melakukan persuasi, mempengaruhi, dan memberikan informasi kepada bagian atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar.
  1. Komunikasi Diagonal
Atau diagonal communication melibatkan komunikasi antara dua tingkat (level) organisasi yang berbeda. Contohnya adalah komunikasi formal antara manager pemasaran dengan bagian pabrik, antara manager produksi dengan bagian promosi, antara manager produksi dengan bagian akuntansi dan lain sebagainya.
b. Saluran Komunikasi Informal
Dalam jaringan komunikasi informal, orang-orang yang ada dalam suatu organisasi, tanpa mempedulikan jenjang hierarki, pangkat, dan kedudukan atau jabatan, dapat berkomunikasi secara luas. Meskipun hal-hal yang mereka perbincangkan biasanya bersifat umum, seperti mengobrol tentang humor yang baru di dengar, keluarga, anak-anak, dunia olahraga, musik, acara film, dan sinetron tv, dan kadang kala mereka juga membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan situasi kerja yang ada dalam organisasinya.


Mengelola Komunikasi Bisnis
Seperti dikatakan di atas bahwa informasi memegang peran yang sangat penting maka pelaku bisnis diminta untuk memperhatikan cara pengelolaan komunikasi, adapun cara pengelolaan itu perlu memperhatikan dua hal:
1. Bagaimana menangani pesan-pesan yang bersifat rutin.
2. Bagaimana menangani krisis komunikasi.

1. Penanganan Pesan-pesan Rutin
Semua perusahaan memusatkan perhatiannya pada bagaimana memaksimalkan manfaat dari kegiatan komunikasi dengan biaya tertentu. Untuk dapat memaksimalkan manfaat dan meminimkan biaya, perusahaan perlu memperhatikan berbagai hal seperti berikut:
a. Mengurangi jumlah pesan, dalam hal ini pesan sebaiknya jangan terlalu banyak jumlahnya supaya si penerima pesan tidak terjadi kebingungan terhadap pesan-pesan yang diberikan karena bisa saja si penerima pesan akan menginterpresikan pesan yang berbeda dengan kita; kita menganggap pesan tertentu lebih penting sementara si penerima pesan menganggap yang kita maksud tidak terlalu penting.
b. Instruksi yang jelas, maksudnya dalam pemberian pesan tidak perlu dijelaskan dengan kalimat-kalimat yang terlalu panjang dalam arti singkat, padat, bahasanya lugas namun tidak mengabaikan esensi dari pesan instruksi itu sendiri.
c. Mendelegasikan tanggung jawab, dalam hal ini kita tidak mungkin untuk menangani sendiri semua pekerjaan dalam organisasi kita secara sendirian. Kita butuh kepanjangan tangan untuk mencapai suatu tujuan organisasi dan perlu diingat meski kita tahu segalanya namun keahlian seseorang mungkin akan melebihi kita untuk itu kita bisa mempercayakan pekerjaan tertentu pada orang tertentu. Sebaiknya dalam pendelegasian tanggung jawab ini kita carikan orang yang tepat atau dengan istilah The right man on the right place.
d. Melatih petugas, hal ini masih ada kaitannya dengan poin di atas yaitu bahwa untuk memenuhi kriteria orang yang sesuai kita perlu melatih mereka baik melalui pendidikan formal, non formal ataupun pelatihan-pelatihan yang dapat memperluas wawasan sehingga dapat mendukung pekerjaan di dalam organisasi kita.


Masalah Komunikasi dalam Organisasi
Hambatan Komuniaksi dalam Organisasi
Dalam proses organisasi tidaklah selalu mulus, tentunya akan banyak terjadi hambatan-hambatan pada perjalanananya. Hambatan yang sering muncul adalah hambatan komunikasi, karena komunikasi adalah kunci utama dalam kesuksesan organisasi mengingat banyaknya orang yang terlibat didalammnya. Hambatan tersebut tentunya bukan menjadi suatu pengganjal dalam organisasi karena semua hambatan pastinya dapat diselesaikan dengan baik dan tepat. Berikut ini adalah macam-macam hambatan dalam organisasi yaitu :
  1. Hambatan dari Proses Komunikasi yaitu hambatan yang timbul dari ketidak jelasan informasi yang akan disampaikan.
  2. Hambatan Fisik yaitu hambatan yang terjadi akibat ada gangguan cuaca, gangguan sinyal, dsb
  3. Hambatan Semantik yaitu hambatan yang terjadi akibat pemahaman yang sedikit mengenai bahasa dan istilah-istilah asing yang digunakan dalam informasi atau pesan
  4. Hambatan Psikologis yaitu hambatan yang berasal dari gangguan kondisi kejiwaaan dari si pengirim pesan atau penerima pesan sengingga mengakibatkan informasi tersebut mengalami perubahan
  5. Hambatan Manusiawi yaitu hambatan yang terjadi akibat tingkat emosi manusia yang tidak menentu dalam menyikapi informasi atau pesan
  6. Hambatan Organisasional yaitu tingkat hirarkhi, wewenang manajerial dan spesialisasi yaitu hambatan yang timbul akibat komunikasi dengan atasan atau bawahan mengalami kendala seperti tingkat pemahaman terhadap suatu informasi yang berbeda yang mengakibatkan sebuah hambatan.
  7. Hambatan-hambatan Antar Pribadi yaitu hambatan yang timbul antar pribadi didalam sebuah organisasi, biasanya hambatan ini muncul karena adanya salah paham antar pribadi yang menyangkut masalah tugas dan wewenang dari orang yang ada dalam organisasi

sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar