Senin, 27 April 2015

Latar Belakang Novel Negeri 5 Menara

Latar Belakang Budaya
            Indonesia merupakan negara yang memiliki ragam budaya di dalamnya. Begitu pula novel “ Negeri Lima Menara” ini menceritakan tentang bermacam-macam budaya yang terdapat di Indonesia, novel ini menceritakan tentang kehidupan di sebuah pesantren yang santrinya berasal dari latar belakang budaya berbeda-beda, tapi mereka mencoba untuk menyatukan budaya itu menjadi suatu kebudayaan yang baru yang terbentuk dalam sebuah Pesantren.
       Novel ini membuat pembacanya dapat memaknai bahwa perbedaan kebudayaan sangat indah. Karena kebudayaan bukan penghalang dalam membentuk kehidupan bersama, kemudian dari penyatuan kebudayaan tersebut maka terbentuklah individu yang saling menghargai satu sama lainnya. Seperti tokoh dalam novel ini yang bersal dari latar belakang budaya yang berbeda, contoh Alif dari Sumatra Barat, raja Lubis dari Medan dan lain-lain.
Kutipan  :
“Saya alif Fikhri dari Maninjau, Bukittinggi, Sumatra Barat”
“makhluk yang paling raksasa di kelas adalah Said Jufri yang berasal dari Surabaya.”

Latar Belakang Sosial
            Dalam novel “ Negeri Lima Menara” ini menceritakan tentang latar belakang sosial di dalam sebuah pondok pesantren yang menggambarkan bahwa kehidupan di sini penuh kebersamaan dalam berbagai hal. Dapat kita lihat saat ujian  di akhir semester  di mulai, semua orang di dalam pesantren itu saling membantu dalam belajar baik antara guru dan murid. Selain itu, dalam hal memburu pencuri yang sering datang ke pondok pesantren mereka bersama-sama untuk menjaga dan meronda setiap malam.  Tergambarkan pula tentang serentetan aturan yang ketat, lingkungan belajar yang kondusif, dan keikhlasan yang selalu dipertontonkan di setiap sudut PM. Para murid bukan hanya mendapatkan materi secara  kering, tetapi mendapatkan ruh, spirit dalam berjuang mewujudkan cita-cita. Secara tidak langsung kolaborasi latar ini mewujudkan suatu gambaran yang indah tentang Pondok Madani yang selama ini digambarkan ekstrem dan kuno, serta jauh dari perkembangan ilmu pengetahuan.
Kutipan :
”Teman sekamarku berteriak girang, dan mereka segera merebung dengan piring kosong terulurke arahku.satu potong rendang buat satu orang. Suatu tradisi kami, siapa pun yang menerima rezeki paket dari rumah, maka dia harus berbagi dengan kami semua sebagai lauk tambahan di dapur umum nanti, sama rasa sama rata, seperti gaya sosialis.”

Latar Belakang Ekonomi
Latar belakang ekonomi masyarakat pondok pesantren yang berbeda-beda, ada yang berasal dari keluarga mampu, menengah, samapai yang kurang mampu. Satu hal dalam novel ini dapat kita lihat pada Baso yang memiliki latar belakang ekonomi yang kurang mampu, berbeda dengan Said yang mempunyai latar belakang ekonomi baik seperti kutipan di bawah ini.
Kutipan :
” banyak yang aku pikirkan, duit, pelajaran, hapalan Al – Qur’an dan sekarang nenekku sakit. (Tokoh Baso)
“Keluarga Yunus berkecukupan dan sangat menghargai seni (Tokoh Atang)
Latar tempat
Latar tempat adalah lokasi atau daerah terjadinya sebuah peristiwa dalam cerita. Latar tempat bisa terjadi di dalam ruangan dan di lingkungan alam, di jalanan atau di sebuah kota misalnya. Novel Negeri 5 Menara cenderung menunjukkan latar tempat yang dominan, seperti, masjid, perpustakaan, lapangan bola, ITB, danau maninjau, dll.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar