NEGERI 5 MENARA
Secara umum, sang penulis
mengisahkan pegalaman hidup lima orang pemuda yang menempuh pendidikan di
sebuah pesantren terkenal beranama Pesantren Madani atau PM. Kelima tokoh utama
tersebut adalah Alif Fikri yang berasal dari Padang, Atang yang berasal dari
Bandung Jawa Barat, Raja dari Medan, Dulmajid yang datang dari daerah Sumenep,
Said dari kota Mojokerto, dan terakhir Baso yang berasal dari sebuah tempat di
Sulawesi Selatan bernama Gowa.
Pada mulanya Alif Fikri adalah sangat menginginkan sekolah
di SMA Bukittinggi Sumatera Barat karena dia memiliki nilai ujian yang lumayan
bagus. Namun mimpinya seakan sirna, musnah tak berbekas, karena Amaknya tidak
mengijinkan. Beliau ingin Alif sekolah di Madrasah Aliyah yang berbasik agama,
dengan alasan Amak ingin Alif menjadi Ustad (Ulama).
Dipersatukan oleh hukuman jewer berantai, Alif berteman
dekat dengan Raja, Said, Dulmajid, Atang dan Baso. Kelima sahabat ini
bersama-sama mengarungi kehidupan pendidikan di Pesantren Madani mulai dari hal
manis sampai hal yang pahit. Hal yang paling berat dijalani di PM adalah pada
saat ujian, semua murid belajar 24 jam nonstop dan hanya beberapa menit tidur.
Mereka benar-benar harus mempersiapkan mental dan fisik yang prima demi
menjalani ujian lisan dan tulisan yang biasanya berjalan selama 15 hari. Di
bawah menara masjid yang menjulang, mereka berenam kerap menunggu maghrib
sambil menatap awan lembayung yang berarak pulang ke ufuk. Di mata belia
mereka, awan-awan itu menjelma menjadi negara dan benua impian masing-masing.
Kemana impian jiwa muda ini membawa mereka? Mereka tidak tahu. Yang mereka tahu
adalah: Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh
Maha Mendengar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar