KEBUDAYAAN BARAT
Unsur kebudayaan yang
juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa
Indonesia adalah kebudayaan Barat, yang berawal ketika kaum kolonialis /
penjajah masuk ke Indonesia, terutama Belanda. Mulai dari kekuasaan perusahaan
dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan koloniallis Belanda, di
kota-kota provinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan bergaya arsitektur
“Barat”. Dalam kurun waktu itu juga, muncullah dua lapisan sosial, yaitu:
1.
Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh
2.
Lapisan sosial dari kaum pegawai
Pendidikan Barat di sekolah-sekolah dan
kemahiran bahasa Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas
sosial. Pengaruh lain kebudayaan Eropa masuk ke Indonesia adalah masuknya agama
Katolik dan Kristen Protestan. Biasanya disiarkan dengan sengaja oleh
organisasi-organisasi agama (Missie untuk Katolik dan Zending untuk Kristen).
Sudah menjadi watak dan kepribadian
Timur pada umumnya, bahwa dalam menerima setiap kebudayaan yang datang dari
luar tidaklah mengabaikan kebudayaan yang telah dimiliki sebelumnya, tetapi
menyesuaikan kebudayaan baru itu dengan yang lama.
Sehubungan dengan itulah, penjelasan
Undang Undang Dasar 1945 memberikan rumusan tentang kebudayaan bangsa
Indonesia, yaitu: “kebudayaan yang
timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan
lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah
di seluruh Indonesia”. Lebih lanjut, dalam penjelasan UUD 1945 itu
juga ditunjukkan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju ke arah
kemajuan adab, budaya, dan persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru
kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan kebudayaan bangsa Indonesia, serta
mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar