BAB
3
INDIVIDU,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
A.
Makna Individu
Manusia adalah makhluk individu. Makhluk
individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat
dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya. Para psikologi modern menegaskan
bahwa manusia itu merupakan kesatuan jiwa raga yang kegiatannya sebagai
keseluruhan dan kesatuan. Pendapat lain mengatakan bahwa manusia sebagai
makhluk individu, tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan
juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu merupakan pribadi (individu) yang
khas menurut corak kepribadiannya, termasuk kecakapan-kecakapan serta
kelemahan-kelemahannya.
Untuk menjadi individu yangmandiri harus
melalui proses. Proses yang pertama adalah proses pemantapan di lingkungan
keluarga pada tahap yang pertama. Karakter khas yang ada pada diri individu
terbentuk di lingkungan keluarga dan mengendap melalui interaksi: etika,
estetika, dan moral agama.
B.
Makna Keluarga
Keluarga adalah merupakan kelompok primer
yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah grup yang
terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit
banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak.
Disini disebutkan 5 macam sifat
terpenting dalam keluarga, yaitu :
1. Hubungan suami-isteri.
2. Bentuk perkawinan di mana suami-isteri
itu diadakan dan dipelihara.
3. Susunan nama-nama dan istilah-istilah
termasuk cara menghitung keturunan.
4. Milik atau harga benda keluarga.
5. Pada umumnya keluarga itu tempat
bersama/rumah bersama.
C.
Makna Masyarakat
Definisi masyarakat menurut beberapa
ahli, diantaranya:
1. R.
Linton : Setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja
sama, sehingga mereka itu mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang
dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
2. M.J
Herskovist : Kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara
hidup tertentu.
3. J.L
Gillin dan J.P Gillin : kelompok
manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan
persatuan yang sama.
4. S.R
Steinmetz : Kelompok manusia yang terbesar yang meliputi
pengelompokkan-pengelompokkan manusia yang lebih kecil, yang mempunyai hubungan
yang erat dan teratur.
5. Hasan
Shadily : Golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, dengan atau
karena sendirinya, bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan
satu sama lain.
Kelompok manusia yang dimaksud di atas
yang belum terorganisasikan mengalami proses fundamental, yaitu:
1. Adaptasi dan organisasi dari tingkah
laku para anggota.
2. Timbul perasaan berkelompok secara
lambat laun atau lesprit de corps
Mengingat definisi-definisi masyarakat
tersebut di atas, maka dapat di ambil kesimpulan, bahwa masyarakat harus
mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:
a. Harus ada pengumpulan manusia, dan
harus banyak. Bukan pengumpulan binatang.
b. Telah bertempat tinggal dalam waktu
yang lama dalam suatu daerah tertentu.
c. Adanya aturan atau undang-undang yang
mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
Sejak lahir manusia mempunyai 2 hasrat /
keinginan, yaitu:
a. Keinginan untuk menjadi satu dengan
manusia lain disekelilingnya (yaitu masyarakat), ilmu sosial.
b. keinginan untuk menjadi satu dengan
suasana sekelilingnya.
Menurut Ellwood, faktor-faktor yang
menyebabkan manusia hidup bersama, adalah:
a. Dorongan untuk mencari makan.
b. Dorongan untuk mempertahankan diri.
c. Dorongan untuk melangsungkan jenis.
Suatu himpunan manusia agar bisa dikatakan
sebagai makhluk sosial harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.
Setiap anggotanya
harus sadar bahwa ia merupakan bagian dari kelompoknya
2.
Ada hubungan timbal
balik antar anggota
3.
Ada suatu faktor yang
dimiliki bersama. Seperti nasib yang sama, tujuan yang sama, ideology yang
sama, dsb.
Jadi masyarakat itu dibentuk oleh
individu-individu yang beradab dalam keadaan sadar. Individu-individu yang
hilang ingatan, individu-individu yang fikirannya rusak, individu-individu type
bertapa tidak dapat menjadi anggota masyarakat yang permanen, melainkan
hanyalah kepada mereka yang benar-benar saling mengikatkan dirinya dengan
individu-individu lainnya.
sumber: e-learning.gunadarma.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar