Pada tanggal
18-20 April 2014 lalu, saya dan kurang lebih 40 orang teman SNAP (Sarana
Nongkrong Anak Photography) Universitas Gunadarma berlibur ke kepulauan Seribu,
tepatnya di Pulau Pari. Kami memilih tempat wisata ini karena jika dibandingkan
dengan pulau-pulau lainnya di kepulauan Seribu, Pulau Pari masih sangat bersih
dan tidak ramai wisatawan.
Kami tidak
menggunakan jasa travel, agar biayanya lebih murah maka kami melakukan
perjalanan mandiri alias Backpacker. Cara
yang kami lakukan ini memang terbukti lebih menghemat biaya. Selain hemat, saya
merasa dengan backpacker-an seperti
ini kami menjadi lebih dekat satu dengan lainnya. Biaya yang kami keluarkan
yaitu Rp. 350000/orang, biaya tersebut sudah mencakup trasportasi, konsumsi dan
tempat menginap. Tapi ada yang menarik di sini, berhubung kami backpacker-an
maka kami tidur di tenda dan hanya membayar sewa tempatnya saja kepada salah
satu penjaga pantai yang juga memiliki usaha warung di Pulau Pari.
Perjalanan dimulai dengan menggunakan
kereta dari Stasiun Pondok Cina sampai Stasiun Jakarta Kota. Dilanjutkan dengan
menyewa angkot sampai ke Pelabuhan Muara Angke. Setelah itu barulah kami
menaiki kapal yang langsung membawa kami ke tempat tujuan.
Pulau Pari memang terkenal dengan pasir putihnya, terbukti dengan sesampainya kami
di lokasi di sana kaki kami langsung disambut oleh hamparan pasir putih. Lalu kami menuju lokasi penginapan, beberapa teman saya langsung mempersiapkan tenda, ada
yang berfoto-foto, ataupun mandi. Salah satu kekurangan dari backpacker adalah
kami harus mengantre di kamar mandi umum jika mau mandi atau buang air. Hari pertama
ini kami putuskan hanya untuk istirahat.
Hari kedua kami pergi ke Pantai Lipi, di sana kami berlomba-lomba untuk mengabadikan moment sunset. Dan benar saja, matahari yang mulai terbenam di tempat ini terlihat sangat indah.
Hari ketiga
adalah hari yang sangat kami nantikan , inilah saatnya kami ber-snorkeling. Dari
pulau pari kami menaiki sebuah kapal yang membawa kami ke lokasi snorkeling. Tidak
perlu berlama-lama, lengkap dengan kacamata dan pelampung, kami pun langsung menyelam
ke lautan. Ini adalah pertama kalinya saya melakukan snorkeling dan saya merasa
sangat senang karena bisa menyentuh langsung terumbu karang serta berada dekat
ikan-ikan kecil disekitarnya. Sayangnya saat itu airnya sedang keruh, maka foto
terumbu karang yang diabadikan pun kurang memuaskan.
Setelah puas
menyelam sampai kulit kami berubah menjadi kehitaman, akhirnya kami kembali ke
penginapan kami.
Malam harinya
ada beberapa lomba yang sudah menjadi agenda kegiatan kami, salah satunya
adalah lomba musik. Ada pula yang membakar ikan untuk dijadikan makan malam.
Keesokan harinya
kami harus bergegas bangun pagi dan merapihkan semua barang-barang kami, karena
kami akan meninggalkan pulau cantik ini.
Perjalanan singkat ini menyadarkan saya bahwa Indonesia memang kaya akan keindahan alamnya. Jika anda ingin berlibur ke suatu tempat tapi belum mempunyai tujuan, maka cobalah untuk berwisata ke pulau ini.
beberapa anak SNAP yang foto bersama |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar