Aku tak pernah sedih dikala hujan datang
Aku menikmati bagaimana rintikan hujan membasahi tubuhku
Karena aku bisa berdoa dan mengenangmu... Mengenang kebersamaan kita dulu
Dan tak akan ada yang sadar bahwa air mataku telah mengalir deras di pipiku
Mengalir bersama air hujan yang membasahiku
Seperti aku yang terus membiarkan cerita kita mengalir
Sampai hanyut diterpa waktu...
Ku serahkan takdirku hanya pada Allah
Akan ku pasrahkan semuanya
Rabu, 13 November 2013
Tak Terganti
Sepi ku sendiri di sini menahan rasa perih ini
Rasa yang tak kunjung redup sejak kau putuskan untuk pergi
Pergi jauh membawa kembali hatimu yang telah lama kau titipkan padaku
Yaa benar... Hanya kau titipkan
Kau pergi tanpa melihat lagi ke belakang
Pergi karena sudah tak ada rasa untukku
Pergi tanpa kata maaf
Pergi meninggalkan sosok yang masih mencintaimu
Kini ada lubang di hatiku
Lubang yang dulu menjadi tempat untuk menyimpan hatimu
Meski sudah lama berlalu, namun belum ada yang dapat menutupi lubang itu
Mungkin hanya dengan hati yang sama agar dapat menutup lubang itu
Mungkin...
Rasa yang tak kunjung redup sejak kau putuskan untuk pergi
Pergi jauh membawa kembali hatimu yang telah lama kau titipkan padaku
Yaa benar... Hanya kau titipkan
Kau pergi tanpa melihat lagi ke belakang
Pergi karena sudah tak ada rasa untukku
Pergi tanpa kata maaf
Pergi meninggalkan sosok yang masih mencintaimu
Kini ada lubang di hatiku
Lubang yang dulu menjadi tempat untuk menyimpan hatimu
Meski sudah lama berlalu, namun belum ada yang dapat menutupi lubang itu
Mungkin hanya dengan hati yang sama agar dapat menutup lubang itu
Mungkin...
Senin, 28 Oktober 2013
URBANISASI
BAB
3
INDIVIDU,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
A.
Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya
penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan
proses terjadinya masyarakat perkotaan.
B.
Proses Terjadinya Urbanisasi
Ketika suatu daerah yang mempunyai daya tarik
seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, lalu adanya pekerjaan yang mendapatkan
penghasilan yang cukup tinggi, maka bisa terjadilah proses urbanisasi.
Proses urbanisasi dapat terjadi dengan lambat
maupun cepat. Hal tersebut tergantung pada masyarakat yang bersangkutan. Proses
tersebut menyangkut dua aspek, yaitu:
1.
Perubahan masyarakat desa menjadi
masyarakat kota
2.
Bertambahnya penduduk kota yang
disebabkan mengalirnya penduduk desa yang pindah ke kota
Hubungan Antara Individu, Keluarga, dan Masyarakat
BAB
3
INDIVIDU,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
A.
Makna Individu
Manusia adalah makhluk individu. Makhluk
individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat
dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya. Para psikologi modern menegaskan
bahwa manusia itu merupakan kesatuan jiwa raga yang kegiatannya sebagai
keseluruhan dan kesatuan. Pendapat lain mengatakan bahwa manusia sebagai
makhluk individu, tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan
juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu merupakan pribadi (individu) yang
khas menurut corak kepribadiannya, termasuk kecakapan-kecakapan serta
kelemahan-kelemahannya.
Untuk menjadi individu yangmandiri harus
melalui proses. Proses yang pertama adalah proses pemantapan di lingkungan
keluarga pada tahap yang pertama. Karakter khas yang ada pada diri individu
terbentuk di lingkungan keluarga dan mengendap melalui interaksi: etika,
estetika, dan moral agama.
B.
Makna Keluarga
Keluarga adalah merupakan kelompok primer
yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah grup yang
terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit
banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak.
Disini disebutkan 5 macam sifat
terpenting dalam keluarga, yaitu :
1. Hubungan suami-isteri.
2. Bentuk perkawinan di mana suami-isteri
itu diadakan dan dipelihara.
3. Susunan nama-nama dan istilah-istilah
termasuk cara menghitung keturunan.
4. Milik atau harga benda keluarga.
5. Pada umumnya keluarga itu tempat
bersama/rumah bersama.
C.
Makna Masyarakat
Definisi masyarakat menurut beberapa
ahli, diantaranya:
1. R.
Linton : Setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja
sama, sehingga mereka itu mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang
dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
2. M.J
Herskovist : Kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara
hidup tertentu.
3. J.L
Gillin dan J.P Gillin : kelompok
manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan
persatuan yang sama.
4. S.R
Steinmetz : Kelompok manusia yang terbesar yang meliputi
pengelompokkan-pengelompokkan manusia yang lebih kecil, yang mempunyai hubungan
yang erat dan teratur.
5. Hasan
Shadily : Golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, dengan atau
karena sendirinya, bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan
satu sama lain.
Kelompok manusia yang dimaksud di atas
yang belum terorganisasikan mengalami proses fundamental, yaitu:
1. Adaptasi dan organisasi dari tingkah
laku para anggota.
2. Timbul perasaan berkelompok secara
lambat laun atau lesprit de corps
Mengingat definisi-definisi masyarakat
tersebut di atas, maka dapat di ambil kesimpulan, bahwa masyarakat harus
mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:
a. Harus ada pengumpulan manusia, dan
harus banyak. Bukan pengumpulan binatang.
b. Telah bertempat tinggal dalam waktu
yang lama dalam suatu daerah tertentu.
c. Adanya aturan atau undang-undang yang
mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
Sejak lahir manusia mempunyai 2 hasrat /
keinginan, yaitu:
a. Keinginan untuk menjadi satu dengan
manusia lain disekelilingnya (yaitu masyarakat), ilmu sosial.
b. keinginan untuk menjadi satu dengan
suasana sekelilingnya.
Menurut Ellwood, faktor-faktor yang
menyebabkan manusia hidup bersama, adalah:
a. Dorongan untuk mencari makan.
b. Dorongan untuk mempertahankan diri.
c. Dorongan untuk melangsungkan jenis.
Suatu himpunan manusia agar bisa dikatakan
sebagai makhluk sosial harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.
Setiap anggotanya
harus sadar bahwa ia merupakan bagian dari kelompoknya
2.
Ada hubungan timbal
balik antar anggota
3.
Ada suatu faktor yang
dimiliki bersama. Seperti nasib yang sama, tujuan yang sama, ideology yang
sama, dsb.
Jadi masyarakat itu dibentuk oleh
individu-individu yang beradab dalam keadaan sadar. Individu-individu yang
hilang ingatan, individu-individu yang fikirannya rusak, individu-individu type
bertapa tidak dapat menjadi anggota masyarakat yang permanen, melainkan
hanyalah kepada mereka yang benar-benar saling mengikatkan dirinya dengan
individu-individu lainnya.
sumber: e-learning.gunadarma.ac.id
Minggu, 27 Oktober 2013
Pengertian Individu, Keluarga dan Masyarakat
BAB 3
INDIVIDU, KELUARGA, DAN
MASYARAKAT
1) Pengertian Individu
Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi.
Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang
paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai
keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas
yaitu sebagai manusia perorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.
2) Pengertian Keluarga
Ada
beberapa pandangan atau anggapan mengenai keluarga.
Menurut Sigmund
Freud keluarga itu terbentuk karena
adanya perkawinan pria dan wanita. Menurutnya perkawinan hanya sebatas libido
seksualis. Jika dalam membangun keluarga hanya didasari nafsu seksual, tentu
akan mudah goyah. Lain halnya Adler
berpendapat bahwa mahligai keluarga itu dibangun berdasarkan pada hasrat atau
nafsu berkuasa.
Menurut Durkheim
keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil faktor-faktor politik , ekonomi
dan keluarga.
Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan
berpendapat bahwa keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat
oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang
hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu
untuk memuliakan masing-masing anggotanya.
3) Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah suatu
kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat
istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya. Tatanan kehidupan,
norma-norma itulah yang menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka,
sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri khas.
Dalam pertumbuhan dan perkembangan masyarakat,
dapat dibedakan menjadi 2 kelompok masyarakat, yaitu:
a. Masyarakat Sederhana
Dalam lingkungan
masyarakat sederhana, pembagian pekerjaan cenderung berdasarkan jenis kelamin.
Hal ini nampaknya berpangkal dari latar belakang perbedaan kemampuan fisik
antara laki-laki dan perempuan dalam menghadapi situasi buas pada saat itu dan
juga keadaan lingkungan.
b. Masyarakat Maju
Masyarakat maju
memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau organisasi kemasayarakatan yang
tumbuh dan berkembang untuk suatu tujuan tertentu.
Di dalam masyarakat ini
dibedakan menjadi masyarakat non-industri dan masyarakat industri:
1) Masyarakat Non-Industri
Secara garis besar kelompok
masyarakat non-industri dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
1. Kelompok Primer
Kelompok ini menganut sistem
kekeluargaan. Interaksi antar anggota lebih terjalin intensif, erat, dan dekat.
Kelompok primer ini disebut juga kelompok “face to face group”.
Contoh kelompok primer: keluarga,
rukun tetangga, kelompok belajar, kelompok agama, dll.
2. Kelompok Sekunder
Antara anggota kelompok sekunder
terpaut hubungan tak langsung, formal, dan bersifat kurang kekeluargaan. Hal
itu dikarenakan sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antar anggota
diatur atas dasar pertimbangan rasional atau objektif.
Contoh kelompok sekunder: partai
politik, serikat kerja/serikat buruh, oraganisasi profesi, dsb.
2) Masyarakat Industri
Ciri masyarakat ini ditandai dengan
pembagian kerja yang bertambah kompleks, artinya bahwa kapasitas masyarakat
semakin tinggi. Otonomi sejenis juga menjadi ciri dari masyarakat ini. Otonomi sejenis
dapat diartikan dengan keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri,
tanpa batasan tertentu.
Contoh masyarakat industri: tukang
roti, ahli mesin, ahli listrik, dll. Tetapi dengan tumbuhnya spesialisasi
fungsional, makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan
dikerjakan bersama.
Laju pertumbuhan industri-industri
membawa membawa konsekuensi memisahkan antara majikan dan pekerja semakin
nyata. Sejalan dengan kompleksitas pembagian kerja, pekerjaan menjadi tambah
rumit dan terlalu khusus. Akibat terjadi konflik-konflik yang tidak dapat
dihindari, pekerja membentuk kelompok serikat buruh.
Ketidakpuasan buruh disebabkan oleh
upah dan kondisi kerja, ditambah lagi pergantian tenaga manusia dengan
mesin-mesin oleh kaum industrialis.
sumber: e-learning.gunadarma.ac.id
FUNGSI KELUARGA
BAB 3
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
Keluarga adalah unit/satuan masyarakat terkecil
yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini
dalam hubungannya dengan perkembangan individu sering dikenal dengan sebutan
primary group. Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbgai macam
bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.
Keluarga sebagai kelompok pertama yang dikenal individu sangat berperan
penting terhadap perkembangan individu sebelum maupun sesudah terjun langsung
secara individual di dalam masyarakat.
a)
Pengertian Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah suatu
pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh
keluarga itu.
b)
Macam-macam Fungsi
Keluarga
Pekerjaan-pekerjaan yang harus dikerjakan di dalam keluarga
itu digolongkan ke dalam beberapa fungsi, yaitu:
a.
Fungsi Biologis
Dengan fungsi ini diharapkan agar keluarga
dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anak-anaknya. Karena
dengan perkawinan akan terjadi proses kelangsungan keturunan. Orangtua harus
memberikan persiapan yang cukup matang untuk anak-anaknya, agar terbina
keluarga yang baik di lingkungan masyarakat.
b.
Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap
anggotanya terlindung dari gangguan-gangguan, seperti: udara, penyakit dan
bahaya lainnya.
c.
Fungsi Ekonomi
Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan
manusia yang pokok yaitu, kebutuhan makan dan minum, kebutuhan pakaian dan
kebutuhan tempat tinggal.
d.
Fungsi Keagamaan
Dengan berpedoman atas pengamalan Pancasila.
Maka keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan
ajaran-ajaran agama dalam pelakunya sebagai manusia yang takwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
e.
Fungsi Sosial
Keluarga berusaha untuk mempersiapkan
anak-anaknya bekal-bekal selengkapnya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan
sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat. Serta mempelajari peranan-peranan yang
diharapkan akan dijalankan kelak saat dewasa. Di sinilah terjadi sosialisasi.
Keluarga juga diharapkan mampu mewariskan nilai-nilai kebudayaan dan
norma-norma.
sumber: e-learning.gunadarma.ac.id
sumber: e-learning.gunadarma.ac.id
PERTUMBUHAN INDIVIDU
BAB 3
INDIVIDU, KELUARGA DAN
MASYARAKAT
1) Pengertian Individu
Individu berasal dari
kata latin “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan
sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil
dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak
dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.
Individu adalah seorangmanusia yang tidak hanya
memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, tetapi juga mempunyai
kepribadian serta pola tingkah laku dirinya.
Ada 3 aspek yang melekat pada diri individu,
yaitu aspek organic jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial
kebersamaan.
2) Pengertian Pertumbuhan
Ada
banyak perbedaan
pendapat diantara para ahli mengenai pengertian pertumbuhan, namun dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju kearah yang
lebih maju, Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi berpendapat bahwa
pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pada proses asosiasi yang
primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada lebih dahulu, sedangkan
keseluruhan ada pada kemudian. Bagian-bagian ini terikat satu sama lain menjadi
keseluruhan asosiasi. Dapat dirumuskan suatu pengertian tentang proses asosiasi
yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena
pengaruh timbal balik dari pengalaman atau empiris luar melalui pancaindera
yang menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam mengenal keadaan batin
sendiri yang menimbulkan sensation.
Menurut aliran psikologi gestalt pertumbuhan adalah proses
diferensiasi. Dalam proses diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan sedang
bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keseluruhan dalam hubungan
fungsional dengan bagian-bagian yang lain. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan
ini adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal
sesuatu secara keseluruhan baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan
yang ada.
Konsep aliran sosiologi tentang pertumbuhan menganggap pertumbuhan itu
adalah proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat mula-mula yang
asosial atau juga sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.
3) Faktor-Faktor Yang Mempengeruhi Pertumbuhan
Ada
3 golongan yang menjadi garis besar asal mula faktor pertumbuhan penduduk:
1.
Pendirian Nativistik
Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat
bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa
sejak lahir
2.
Pendirian Empiristik dan Environmentalistik
Pendirian ini berlawanan dengan pendapat
nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung
pada lingkungan sedangkan dasar tidak berperan sama sekali.
Akhirnya banyak ditemui kasus anak-anak yang
mengecewakan orangtuanya atas prestasi akademik ataupun non-akademik mereka,
walaupun sudah dilengkapi dengan fasilitas yang cukup. Hal ini terjadi karena
orangtua tidak melihat maupun memperdulikan bakat anak mereka terlebihdahulu.
Kebanyakan orangtua menempatkan anaknya sesuai keinginan mereka, yang akhirnya
membuat anak merasa tidak nyaman jika itu tidak sesuai dengan bakat mereka.
3.
Pendirian konvergensi dan interaksionisme
Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara
dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
4.
Tahap
pertumbuhan individu berdasarkan psikologi
-
Masa
vital yaitu dari usia 0.0 sampai kira-kira 2 tahun. Pada masa ini individu
menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya.
-
Masa
estetik dari umur kira-kira 2 tahun sampai kira-kira 7 tahun. Pada masa ini
terjadi apa yang disebut dengan menghendaki, dan kehendak yang diingnkan tidak
dapat ditahan. Akan tetapi apabila dia sudah mendapatkannya, ia tidak akan
memperdulikannya lagi dan terus berulang seperti itu. Individu di masa ini
sangat kental rasa ingin tahunya akan hal-hal baru.
-
Masa
intelektual dari kira-kira 7 tahun sampai kira-kira 13 atau 14 tahun. Pada masa
ini individu telah melewati masa kegoncangan yang pertama, maka proses
sosialisasinya menjadi lebih efektif. Sehingga lebih matang untuk dididik
daripada masa-masa sebelum dan sesudahnya.
-
Masa
sosial, kira-kira umur 13 atau 14 tahun sampai kira-kira 20 – 21 tahun. Ini
disebut juga sebagai masa remaja. Pada masa ini individu mempunyai ciri khas
tersendiri. Peran individu dewasa sangat dibutuhkan untuk membantu mereka
menempatkan diri di antara nilai-nilai kultur. Remaja harus mengarahkan dirinya
agar dapat menemukan diri, meneliti sikap hidup yang lama dan mencoba hidup
yang baru agar menjadi pribadi yang dewasa.
sumber: e-learning.gunadarma.ac.id
Langganan:
Postingan (Atom)